Orak Arik Cuek Salem

30 Agustus 2009

Orak-arik ini merupakan masakan yang sangat mudah.....tinggal memasukan semua bahan dan diaduk-aduk.......jadilah !!!! Bila waktu saya tidak banyak, saya biasanya membuat lauk ini terutama untuk sarapan, cepat, praktis, murah dan enak !!!!
Bahan :
  • 1 ekor ikan cuek salem, buang tulangnya lalu suwir-suwir
  • 2 butir telur ayam
  • 5 butir bawang merah, iris tipis
  • 2 siung bawang putih, iris tipis
  • 2 batang daun bawang, bersihkan potong sesuai selera
  • 4 buah cabai merah iris tipis-tipis
  • 2 sampai 3 sdm minyak goreng
  • garam secukupnya

Cara membuat :

  • Panaskan minyak goreng, masukkan suwir pindang dan goreng sampai 3/4 matang
  • Tambahkan bahan yang lain
  • Terakhir masukkan telor, aduk-aduk
  • angkat dan sajikan segera

untuk 2 porsi

Nasi Goreng Jamur

27 Agustus 2009

Nasi ini adalah kreasi suamiku, dengan memanfaatkan bahan yang ada di kulkas. Komposisi bahannya adalah ala Bara Patiradjawane......alias pake rumusan bumbu kira-kira, tapi rasanya ngak boleh dianggap remeh....uenak banget pap !!!! thanks :-)

Bahan :

  • 2 porsi Nasi
  • 3 butir bawang putih, cacah
  • 2 butir telur ayam
  • Udang secukupnya
  • Jamur kuping secukupnya
  • Ang ciu, kecap asin, kecap inggris, kecap manis, kaldu bubuk, lada secukupnya

Cara membuat :

  • Tumis bawang putih sampai harum.
  • Masukkan udang, lalu telor, masak hingga matang.
  • Terakhir adalah memasukkan nasi dan aneka saus yang di pakai diatas.

Ca Tauge Sawi Asin

25 Agustus 2009

Ca jenis ini sangat cocok untuk anda yang menyukai sayuran yang ada rasa asem di dalamnya.

Bahan :

  • Tauge secukupnya, cuci tiriskan
  • 1 Ikat sawi asin (di jual demikian di pasar tradisional), cuci bersih, potong-potong
  • 3 butir Bawang putih, geprak atau cacah kasar
  • 1/2 sdt lada/boleh di ganti dengan cabai
  • 1/2 sdt kaldu bubuk
  • 1/2 sdt garam (tambahkan bila perlu)
  • minyak untuk menumis secukupnya

Cara membuat :

  • Tumis bawang putih sampai harum, lalu masukan sawi asin tambahan sedikit air lalu didihkan.
  • Tambahan bumbu-bumbu yang lain, dan sesaat sebelum diangkat masukkan taugenya.

Tips :

Untuk mengurangi kadar asam di dalam sawi, sebelum di masak sebaiknya sawi di rendam dulu paling tidak minimal 15-60 menit, tergantung dari kadar keasaman yang anda inginkan.

Balado Cuek

Balado ini termasuk lauk yang sangat cepat membuatnya dan tidak perlu bumbu yang bermacam-macam. Pertemuan antara aroma ikan dan bumbu tomat, menimbulkan rasa yang sangat nikmat, ditambah dengan sepiring nasi panas hmmmm............ :)
Yuk.........!!!!!!
Bahan :
  • 2 ekor ikan cuek Salem (bisa di ganti dengan cuek kembung)
  • 15 butir cabai merah keriting (boleh dikurangi bila tidak suka yang terlalu pedas)
  • 7 butir bawang merah
  • Garam secukupnya
  • Sedikit penyedap atau sedikit gula untuk penyeimbang rasa
  • 1 buah tomat ukuran kecil, iris tipis-tipis

Cara membuat :

  • Bersihkan ikan, dan lumuri dengan sedikit garam,diamkan 5 menit. lalu Goreng sampai matang
  • Tumbuk kasar cabai dan bawang merah, lalu tumis sampai harum
  • Masukkan tomat, garam, masak sampai jus nya agak mengering Campurkan dengan ikan goreng

Nasi Goreng Jawa

Nasi goreng ini di buat dengan bumbu sederhana, memanfaatkan sambal penyet yang tersisa, dan rasanya cocok di lidah....selamat mencoba !!!!

Bahan :

  • Nasi pera/nasi khusus untuk nasi goreng 2 porsi
  • Udang 50 gr
  • Telur 2 butir
  • Bakso sapi dan bakso ikan masing-masing 2 butir belah dua, lalu iris tipis
  • Daun bawang 2 batang, iris halus
  • Bawang merah 5 butir iris halus
  • Bawang putih 2 butir iris halus
  • Sambal penyet 2 sdm
  • Kecap manis secukupnya
  • 1/2 sdt kaldu bubuk/penyedap
  • Garam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:

  • Tumis, bawang merah & putih sampai harum, masukkan udang dan irisan bakso, dan daun bawang, masak sampai udang berubah warna.
  • Sisihkan di pinggir wajan, sementara itu masukkan telur, buat seperti orak arik.
  • Tambahkan sambal, nasi, kaldu bubuk aduk, terakhir tambahkan kecap manis.

Bakwan Wortel Jagung

21 Agustus 2009

Bahan :
  • 2 Buah jagung manis ukuran sedang, sisir
  • 2 buah wotel ukuran sedang, potong memanjang sebesar korek api
  • 2 batang daun bawang, potong tipis-tipis
  • 250 gr terigu
  • 3 butir bawang putih, haluskan
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt lada (bisa ditambah sesuai selera)
  • 300 ml air
  • minyak goreng secukupnya

Cara membuat :

  • Campur air, terigu, garam, lada hingga kalis
  • Masukan jagung, wortel, daun bawang
  • Goreng sampai kuning kecoklatan

Tumis Tahu Tempe Cabai Hijau

Bahan :
  • 150 gr tahu potong dadu, goreng sampai coklat
  • 150 gr tempe, potong dadu goreng sampai kering (sesuai selera)
  • 50 gr udang, buang kepalanya (yang saya pakai ukuran kecil)
  • 5 buah cabai hijau, potong bulat-bulat
  • 1 buah tomat ukuran besar potong dadu
  • 2 siung bawang putih iris tipis
  • 4 buah bawang merah iris tipis
  • 4 sdm kecap manis (bisa ditambah/dikurangi sesuai selera)
  • 2 sdm kecap asin (bisa ditambah/dikurangi sesuai selera)

Cara membuat :

  • Tumis bawang merah & putih sampai layu dan harum, masukan udang, aduk sampai udang berubah warna.
  • Masukan tahu dan tempe yang sudah digoreng lalu tambahkan kecap, aduk-aduk, biarkan agak meresap.
  • Sesaat sebelum diangkat masukan potongan cabai hijau dan tomat

NB : saya tidak menambahkan air, agar rasa kecap terasa lebih kental. Jika ingin menambahkan sedikit air, thats would be just fine....

Ca Cuciwis

19 Agustus 2009

Di pasar....para penjual sering menyebut sayuran yang satu ini dengan sebutan CERIWIS.....(jadi ingat Indra Bekti dan Indri Barends di " Pagi Manis" dalam talk show Ceriwisnya Trans Tv, mau coba??? ) Bahan :
  • 250 gr cuciwis
  • 2 butir bawang putih, cincang kasar
  • 1 sdt lada bubuk
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt kaldu bubuk
  • air secukupnya

Cara membuat :

  • Potong cuciwis, cuci bersih
  • Tumis bawang putih sampai harum, masukkan sayur beserta bumbu laiinnya.
  • Tutup sebentar, kemudian angkat dan sajikan segera

Tahu Goreng Sambal Kecap

Bahan :
  • 4 buah tahu, rendam dengan garam sampai kira kira meresap, kemudian goreng sampai coklat

Sambal Kecap, untuk cocolan :

  • 5 buah cabai merah keriting potong kasar
  • 1 buah bawang merah, potong kasar
  • 1 siung bawang putih, potong kasar
  • 1 buah tomat ukuran sedang, potong dadu
  • 4 sdm kecap manis

Campur semua bahan, tambahkan sedikit garam untuk penyeimbang rasa. Diamkan sesaat agar semua bahan menyatu, baru kemudian sajikan

Tips

  • Mengarami tahu jangan terlalu asin, karena akan merusak cita rasa ketika dimakan dengan sambal kecap ini
  • Penambahan air untuk sambal tidak perlu, karena tomat akan mengeluarkan air secara otomatis

Sop Bakso sayur

Sop ini adalah inspirasi dari Ibu mertua. Yaitu dengan memakai oyong dan sawi putih, membuat sop ini memiliki nuansa yang agak lain. Untuk resep ini saya menambahkan jamur kuping
Bahan :
  • 1 ons daging sapi, cacah kasar dan rebus sampai empuk
  • 1.250 ml air untuk kuah
  • 3 butir bakso sapi iris tipis
  • 3 butir bakso ikan iris tipis
  • 1 buah wortel ukuran sedang
  • 5 lembar daun sawi putih ukuran sedang
  • 1 buah oyong/gambas, iris potong bulat-bulat agak tebal
  • 2 helai daun bawang dan seledri potong tipis tipis
  • 50 gr jamur kuping, rendam sampai mengembang. cuci bersih dan potong kasar
  • 3 siung bawang putih, cincang kasar dan tumis
  • 5 buah bawang merah, iris tipis, goreng untuk taburan
  • 1 sdt garam
  • 2 sdt kaldu bubuk
  • 1 sdt lada bubuk
Cara membuat :
  • Didihkan air, masukan daging sapi.
  • Masukkan wortel, bakso, tumisan bawang putih.garam, kaldu dan lada.
  • Setelah wortel setengah matang, masukan sawi, oyong, daun bawang dan seledri, didihkan.
  • Angkat, sajikan bersama bawang merah goreng

Jalan-Jalan ke Monas

Bulan Juni-Juli yang lalu adalah liburan yang paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya…..karena Lita dan Mbak Tartik datang ke sini . Ini adalah pengalaman pertama mereka ke Jakarta. Awalnya aku ragu….kalo mereka berdua bisa mendarat dengan selamat sampai di sini….bagaimana tidak? karena biasanya naik bis dari Semarang ke Boyolali saja mereka kepayahan….alias mabuk diperjalanan, musti siapin antimo dulu dech…. Tapi memang luar biasa…..pertama, ini seperti sebuah kebetulan yang menyenangkan…karena tetangga Mbak Tartik sekeluarga juga hendak ke Jakarta…jadilah Lita, Mbak Tartik dan tetangganya semuanya berdelapan naik kereta ke Jakarta. Pertama naik kereta, Tawang Jaya….ekonomi pula……murah Cuma Sembilan puluh ribuan gitu dech. Hah….ekonomi…agak heran juga aku…karena pengalamanku selama ini naik kereta bisnis saja serem apalagi ekonomi…..pertama karena lamanya perjalanan. Yang namanya Kereta Bisnis..kalo Kereta Eksekutif lewat maka harus berhenti dulu…kasih jalan biar Kereta Eksekutif lewat…terus bayangin kalo Kereta Ekonomi berarti kalo Kereta Bisnis lewat berhenti dulu, terus begitu pula bila Kereta Eksekutif yang mau lewat…..berhenti juga pastinya. Perjalanan yang normalnya kalo naik eksekutif sekitar 7 jam…bisa molor duech…..ditambah kenyamanan dari ketiga kereta ini sangatlah berbeda. Kadang naik Kereta Eksekutif saja neh….. toiletnya ada yang agak menyeramkan…..apalagi Kereta Bisnis dan Ekonomi….kalo aku, mending menahan minum….biar ngak pipis…..kalo toh kebelet juga ya mendingan tahan dulu saja….ntar tunggu kalo sudah sampai di stasiun baru balas dendam, karena di stasiun jauhhhhhhhh lebih bersih. Luar biasa yang kedua adalah…mereka sangat enjoy naik kereta ini…cepet katanya, dan ngak mabuk….apalagi Lita….seneng banget…..ngoceh terus ma anak tetangga..makan terus dan minum terus…..untung ngak pengen ke belakang…..”Lho ke Jakarta naik kereta kok enak, tahu gitu dari dulu tak beraniin nyoba,” begitu kata Mbak Tartik. Kereta dari Semarang berangkat sekitar jam 7 sampai di Jakarta sekitar jam 4 dini hari. Dan Mas Nevy yang kebagian tugas menjemput mereka di Stasiun Senen. Selasa Pagi 30 Juni 2009 mereka mendarat di Jakarta….Welcome To Jakarta!!!!! Lita dan Mbak Tarti di Jakarta kurang lebih sekitar 2 minggu. Hari pertama agendanya istirahat dulu, memulihkan stamina, baru sore hari kami belanja bulanan ke Carefour Puri Indah, sekalian belanja snack buat jalan-jalan ke Monas besok. Monas Monumen Nasional yang terletak di lapangan Monas Jakarta Pusat…..adalah tempat tujuan pertama kami…..kami berangkat sekitar jam 8 pagi.....waduh macet rek.....baru di sekitar Meruya saja sudah macet, tapi ngak papa masih pagi....SEMANGAT!!!!! Sampai di Monas sekitar jam 9.....langsung beli tiket.....bertiga hanya sekitar Rp 21.000,- Karena musin liburan sekolah, makanya sudah lumayan rame ’Langsung naik dulu ke puncak Monas yuk!’’ begitu ajakanku karena takut ntar antrenya lama....eh bener saja...barusan berdiri beberapa menit kemudian orang-orang yang antre di belakang kami sudah mengular-ular alias panjang, tur anak sekolah.....dan sebagian mereka banyak yang dari luar kota seperti jawa timur, hihi.....ketahuan dari logat mereka, bahkan ada juga yang dari Bali. Setelah sekitar 3 atau 4 kloter tibalah saat kami naik lif ke menara Monas yang tingginya sekitar 132 m.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang Obor perungu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg.Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas (id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional)
Oya…..Tugu ini mulai di bangun Tahun 1959, Oleh Presiden Soekarno di resmikan Pada 17 Agustus 1961 dan resmi di buka untuk Umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini adalah Landmark Jakarta, dan tahu ngak? Ternyata bentuk dari Tugu Monas yang sedimikan rupa ternyata mempunyai makna tersendiri lho. Monas sendiri merupakan lambang semangat juang rakyat Indonesia. Tugu Monas terdiri dari Tiga bagian yang penting yaitu pertama adalah Pelataran cawan yang luas mendatar yang menggambarkan simbol dari Lumpang (wadah untuk menumbuk padi yang di desaku biasanya terbuat dari batu besar yang di bentuk mirip cawan dengan cekungan di tengah sebagi tempat menumbuk padi, atau juga menumbuk beras agar menjadi tepung). Kedua, yaitu tugu yang menjulang tinggi yang mensimbolkan Alu yaitu alat penumbuk beras (biasanya terbuat dari kayu),dan Ketiga adalah emas di puncak tugu yang mensimbolkan tekad bangsa indonesia untuk berjuang dan membangun.
Untuk melihat pemandangan tersebut di sediakan 4 buah teropong di setiap sisi dari puncak tugu Monas ini, tinggal memasukan satu coin, kita bisa melihat pemandangan sekitar lima menit. Penukaran coin sendiri dapat dilakukan di atas menara dan harga per coinnya Rp 2.000,-. Lita sangat antusias, dia ke sana ke mari mencoba meneropong. Sayang sekali pagi itu cuaca agak berkabut (dari asap kendaraan bermotor) sehingga menghalangi pemandangan nun jauh di sana, di tambah cuaca yang lumayan menyengat, membuat pemandangan agak terganggu, terutama ke arah utara, laut ancol sama sekali tidak kelihatan. Namun Angin yang berhembus kencang membuat gerah dan panas yang kami rasakan seakan lumer di atas sana.hhmmm............segar !!!!!! J Puas di puncak Monas, kami bertiga kemudian turun.....karena rame...mau turun juga harus antre neh......sampai ke bawah kami duduk-duduk di sekitar cawan Monas, sambil berbagi air minum dan roti sebelum kami beranjak ke dalam Museum yang terletak di dalam cawan Monas. Didalam Museum yang berukuran 80mX80m dengan tinggi 8m ini terdapat 48 jendela kaca yang menggambarkan diorama perkembangan sejarah Nasional Indonesia dari perang Makasar abad ke 17 sampai dengan proklamasi kemerdekaan, serta referendum Irian Barat pada tahun 1969. Muter-muter di dalam museum ini terasa sejuk, di tambah dengan penerangan yang agak remang remang membuat suasana tambah adem. Waktu itu banyak anak SD yang sedang berkarya wisata. Ada yang mencatat keterangan pada diorama-diorama dan ada pula para pengunjung yang mencoba menggambil foto diorama yang ada. Kakiku dan Mbak Tartik sudah mulai pegel……tapi Lita masih saja semangat. Sampai akirnya saat untuk pulang....eit bentar...ambil foto-foto dulu ah.....ayo Lit pose yang bagus!!!!!! Lita pun tak kalah pengen mengabadikan tugu Monas ke dalam hp nya.....”Lho, kok ngak bagus hasilnya?” begitu tanya Lita ” lha iya Lit, soalnya ngak muat di potret ma Hpmu”......udah yuk?......Dan di pelataran Monas masih banyak tukang foto yang menjajakan jasanya. Untuk yang lupa bawa kamera boleh neh……..Lita akirnya membeli juga souvenir gantungan kunci tugu Monas, bolehlah 3 buah sepuluh ribu. Akirnya kami pulang, antri sebentar menunggu bis mini yang yang mengantar kami ke dekat tempat parkir....angkutan ini di sediakan khusus untuk mengunjung Monas...gratis pula....lumayan...ngak perlu capek jalan pulang balik dari tempat parkir ke Tugu Monas, apalagi di tengah cuaca terik seperti siang itu.Pulang Nyok????!!!!

Sawi putih bersantan

Bahan :
  • 10 lembar sawi putih ukuran sedang, cuci bersih dan potong-potong
  • 65 ml santan kara
  • 1 lt air
  • 5 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 butir kemiri
  • 1 ruas jari kunir
  • 1 sdt kaldu bubuk
  • ½ sdt gula merah

Cara membuat :

  • Masak air bersama santan
  • Haluskan bumbu dan tumis, lalu masukan ke dalam air santan, didihkan
  • Masukan sawi dan kaldu dan gula merah.
  • Angkat dan sajikan hangat dengan teri kremes

Teri Kremes

  • Bahan :
350 gr teri basah
2 sdt ketumbar
2 sdt garam
2 siung bawang putih
1 sdm air jeruk nipis
250 gr terigu
Minyak untuk mengoreng

Cara membuat :

  1. Buang bagian kepala teri dan cuci bersih, tiriskan
  2. Beri perasan air jeruk nipis, diamkan sejenak.
  3. Tumbuk ketumbar dan bawang putih, campurkan dengan garam, kemudian balurkan ke dalam ikan. Tambah dengan kira kira 3-4 sdm terigu, campur rata.
  4. Taruh sisa terigu dalam wadah lain, ambil sebagian adonan dan gulingkan dalam terigu ini, hingga terbentuk bulir-bulir kremes pada badan teri.
  5. Goreng sampai kuning kecoklatan.

  • Tips :
  • Untuk teri yang berukuran agak besar, agar bisa garing waktu di goreng, sebaiknya badan teri di belah, atau di pencet waktu di gulung dalam tepung.
  • Pemakaian penyedap tidak perlu, karena ikan teri mengeluarkan rasa gurih alami.

Christina's Note Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino